-->

Install Aplikasi Samsung Palsu? Inilah Bahayanya

Belum lama ini, muncul sebuah aplikasi berbasis Android yang menjanjikan para pengguna perangkat Samsung mendapatkan sebuah pembaruan firmware dan keamanan. Namun, pada kenyataanya aplikasi yang bernama 'Update for Samsung' itu akan mengarahkan para pengguna ke sebuah halaman penuh dengan iklan.

Tidak hanya itu, pembuat aplikasi Samsung palsu itu juga akan membuat tagihan bayaran bilamana pengguna Android jika ingin mengunduh update firmware tersebut.

Bahaya Menginstall Aplikasi Samsung Palsu

Bahaya Menginstall Aplikasi Samsung Palsu

Mengutip dari laporan Aleksejs Kuprins, CSIS Security Group via The Next Web,aplikasi 'Update for Samsung' ini ternyata sudah diunduh lebih dari 10 juta kali unduhan.

"Selain penuh dengan iklan dan tidak berafiliasi dengan Samsung, aplikasi ini juga menawarkan layanan langganan berbayar kepada para penggunanya untuk dapat mengunduh firmware yang dimaksud"

Ia juga menambahkan, "Pengguna bisa berlangganan selama setahun untuk bisa men-download update firmware dari Samsung seharga Rp 492 ribu, padahal pembaruan firmware itu gratis."

Informasi mengenai aplikasi Android palsu seperti ini biasanya tidak hanya menipu kamu untuk mendapatkan uang dengan cara yang cepat, tetapi juga akan berpotensi mencuri data pribadi milikmu.

Melihat dengan semakin banyaknya peredaran aplikasi palsu dan berbahaya, Google memang sudah seharusnya meningkatkan keamanan di Play Store untuk menghindari semakin menjamurnya aplikasi-aplikasi seperti itu.

Deretan Aplikasi Berbahaya Yang Jadi Masalah Utama Android

Sebuah studi yang dilaksanakan dua tahun berturut-turut untuk mengungkap masalah utama pada Android.

Hasil studi tersebut telah mengungkap bahwa aplikasi-aplikasi berbahaya merupakan masalah yang paling signifikan yang ada pada Android. Demikian sebagaimana dikutip dari Softpedia.

Padahal, Google telah melakukan banyak hal untuk meningkatkan keamanan bagi penggunanya. Namun seiring berkembangnya zaman harus lebih sering lagi meningkatkan keamanan untuk seluruh penggunanya di seluruh dunia.

Tim peneliti dari Data61 yang merupakan bagian dari University of Sidney dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) membuat sebuah sistem analisis aplikasi canggih yang mengandalkan jaringan bernama convolutional untuk memindai sebuah aplikasi dan menentukan kesamaan, termasuk icon aplikasinya.

Aplikasi-aplikasi berbahaya dan juga aplikasi kloningan yang berupaya melakukan metode scam terhadap pengguna maupun perangkat, biasanya memakai icon yang menyerupai aplikasi yang sedang populer guna untuk menipu pengguna supaya mau mengunduhnya.

Penelitian ini juga bergantung pada performa dari pemindaian anti-malware VirusTotal, termasuk pemeriksaan izin dan pustaka iklan pihak ketiga untuk melihat apakah aplikasi yang merusak perangkat yang dipasang di dalam smartphone.

Banyak Sekali Aplikasi Berbahaya

Hasil penelitian tersebut adalah hasil dari satu juta aplikasi yang diperiksa, ada sekitar 50 ribu aplikasi yang terindikasi memiliki kesamaan dengan aplikasi populer di Play Store.

"Kami menemukan 2.040 pemalsuan  yang berpotensial mengandung malware dalam 49.608 aplikasi yang menunjukkan kesamaan yang tinggi dengan salah satu dari 10 ribu aplikasi populer teratas di Google Play Store," kata penelitian tersebut.

Tidak hanya itu, tim peneliti juga menemukan 1.565 pemalsuan aplikasi potensial yang meminta lima izin berbahaya tambahan dari aplikasi aslinya.

mungkin itu yang dapat saya bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

0 Response to "Install Aplikasi Samsung Palsu? Inilah Bahayanya"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 2