-->

Perjalananku bersama FAM ( Fibroadenoma Mammae ) part 2

Ini lanjutan dari part 1 sebelumnya. Perjuanganku melawan FAM itu tidak hanya sampai di situ saja. Sekitar Februari 2018 aku berniat untuk memeriksakan kesehatanku kembali. Seperti biasa aku mengurus semuanya menggunakan BPJS kesehatan dari perusahaan. Bertemu dengan dokter pengganti yang sebelumnya itu, beliau menjelaskan berdasarkan hasil USG bahwa tumorku ada 2 buah di sebelah kanan dengan diameter kurang dari 1 cm. Dokter menyatakan semua keputusan di tanganku. Jadi aku memutuskan untuk tidak mengambil tindakan operasi pengangkatan tumor karena aku merasa benjolan yang ada di payudara kananku itu masih terlalu kecil untuk diambil.

Pada bulan Mei, FBku telah dihack orang lain digunakan untuk menipu orang-orang yang aku kenal. Dia berpura-pura meminjam sejumlah uang atas namaku. Tetapi aku bersyukur hanya ada salah sau temanku yang tertipu dan tidak terlalu banyak korban lainnya. Selama tiga hari aku memikirkan bagaimana cara mengembalikan FBku dan pada akhirnya berhasil karena mengikuti sebuah video tutorial di Youtube, namun tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang aneh dari payudara sebelah kiri. Setelah aku melakukan SADARI aku menemukan 1 benjolan yang sudah membesar di payudara sebelah kiri. Tidak tinggal diam aku memutuskan untuk memeriksakan kembali ke dokter. Ternyata benar dugaanku bahwa benjolan tersebut sudah berdiameter lebih dari 2 cm berdasarkan hasil USG. Itu benar-benar membuatku tidak percaya dalam waktu 3 bulan saja benjolan tersebut sudah sebesar itu padahal sebelumnya aku tidak pernah mengalami hal yang sangat drastis seperti ini.

Kemudian dokter memberikan surat izin untuk melakukan tindakan operasi. Tidak lama kemudia operasi pun dilakukan, seperti sebelumnya aku mengikuti rangkaian tes kesehatan sebelum tindakan operasi itu dilakukan. Tepat tanggal 13 Agustus 2018 aku menjalani operasi kedua kalinya. Ketika aku sudah siap di ruang operasi dan akan disuntikan bius total oleh dokter anestesi, Aku ingin mencoba merasakan seberapa kuat ku menahan efek obat bius itu. Namun ternyata sangat sulit untuk dikendalikan, sekuat-kuatnya untuk menahannya tetap saja tubuh kita tidak bisa melawan. Aku hanya mengingat menahan obat bius itu dengan mata agak melotot namun kemudian aku tersadar dari bisikan perawat bahwa operasiku sudah selesai ternyata operasiku hanya 30 menit saja tidak sampai 1 jam lebih seperti operasi pertamaku dulu. Aku selalu menitikkan air mata setelah operasi dan meminta tissue dengan keadaan setengah sadar karena masih berat menahan efek dari obat bius tadi bukan karena rasa sakit pasca operasi.

Fibroadenoma mammae


Rasa sakit pasca operasi kali ini aku merasa tidak terlalu merasa sesakit dulu karena hanya 1 tumor di sebelah payudara kiri saja yang diangkat karena 2 tumor sebelah payudara kanan tidak diangkat dikarenakan diameternya terlalu kecil. Sehari setelah di operasi aku diperbolehkan untuk pulang dan bedrest seminggu di rumah secara total. Sekitar 2 minggu kemudian aku menerima hasil PA (patologi anatomi) menyatakan bahwa hasilnya FAM (fibroadenoma mammae). Tidak merasa lega sampai di situ, aku merasa masih dibayang-bayangi dengan tumor yang masih tumbuh dalam tubuhku ini, Sebenarnya ada satu hal yang aku ingat dengan perkataan dari dokter USG yang memeriksaku bahwa jika aku sudah menikah dan hamil nanti diharapkan aku sudah bersih dari tumor karena hormon kehamilan akan memperburuk tumor bahkan akan mengalami perubahan bentuk. Dari perkataan beliau Aku memutuskan akan akan selalu memeriksakan diri setiap 2 tahun sekali ke rumah sakit untuk memantau sejauh mana perkembangan kesehatanku ini. Mungkin 2020 nanti aku akan memeriksakannya kembali. Sekian cerita perjalananku kali ini. Terima kasih sudah membacanya hingga tuntas. Semoga wanita yang mengalami hal yang sama denganku ini terus diberikan kesehatan. Tetap semangat! 

0 Response to "Perjalananku bersama FAM ( Fibroadenoma Mammae ) part 2"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 2