Ransomeware DoubleLock Mengincar Android, Buruan Amankan Datamu
Ransomeware DoubleLock Mengincar Android, Buruan Amankan Datamu - Ayo buruan amankan datamu dari ransomeware DoubleLock, kan sayang kalo sampe semua data yang kita simpen ilang semua gara gara ransomeware itu.
Peneliti dari perusahaan keamanan ESET menemukan adanya ransomware yang menyerang sistem operasi Android. Selain menyandera data pengguna, ransomware bernama DoubleLocker ini bisa mengganti PIN perangkat.
"Mengubah PIN lalu mencegah pengguna mengakses perangkat dan mengenkripsi data korban," kata peneliti dari ESET Lukáš Štefanko.
Sama seperti ransomware lain, korban harus mengabulkan tebusan yang diminta hacker untuk mendapatkan kembali datanya.
Metode DoubleLock sebelumnya digunakan juga (malware) di bagian perbankan. Meskipun begitu, ransomware ini tidak mampu mengakses layanan banking dari smartphone atau tablet berbasis Android.
DoubleLocker menyebar melalui versi palsu pembaruan (update) Adobe Flash Player yang ditaruh di situs tertentu. Ransomware ini cukup cerdik. Ia bisa "merayu" korban untuk mengaktivasi DoubleLocker tanpa sadar.
Setelah aktif, ransomware akan mengenkripsi data yang ada di smartphone Android. Smartphone pun tak bisa dibuka karena dilindungi PIN baru.
Setelah data tersandera, ransomware DoubleLocker ini menyodorkan notifikasi berisi alasan mengapa mereka harus membayar untuk dapat mengakses kembali datanya, sebagaimana rangkuman dari TechTimes.
Pertama, hacker telah memanipulasi PIN pada perangkat Android yang menghalangi penggunanya untuk mengakses data. Kedua, hacker telah mengenkripsi semua data pada penyimpanan perangkat utama dengan menggunakan algoritma enkripsi Advanced Encryption Standard (AES).
Apa yang harus dilakukan jika perangkat kita terserang ransomware ini? Pengguna Android yang menjadi korban ransomware ini hanya memiliki waktu 24 jam untuk membayar 0.0130 bitcoin atau 73.38 dollar AS (sekitar Rp 1 juta). Ransomware DoubleLocker belum dilaporkan beredar di Indonesia.
Namun, ada cara lain selain harus membayar tebusan tersebut. Cukup dengan melakukan reset ke sistem awal, infeksi ransomware DoubleLocker ini akan hilang. Meski begitu, data yang dimiliki akan terhapus permanen. Oleh karena itu, untuk mencegah data hilang, jangan lupa untuk back-up data secara berkala.
Semoga Bermanfaat.
RansomeWare DoubleLock
Peneliti dari perusahaan keamanan ESET menemukan adanya ransomware yang menyerang sistem operasi Android. Selain menyandera data pengguna, ransomware bernama DoubleLocker ini bisa mengganti PIN perangkat.
"Mengubah PIN lalu mencegah pengguna mengakses perangkat dan mengenkripsi data korban," kata peneliti dari ESET Lukáš Štefanko.
Sama seperti ransomware lain, korban harus mengabulkan tebusan yang diminta hacker untuk mendapatkan kembali datanya.
Metode DoubleLock sebelumnya digunakan juga (malware) di bagian perbankan. Meskipun begitu, ransomware ini tidak mampu mengakses layanan banking dari smartphone atau tablet berbasis Android.
DoubleLocker menyebar melalui versi palsu pembaruan (update) Adobe Flash Player yang ditaruh di situs tertentu. Ransomware ini cukup cerdik. Ia bisa "merayu" korban untuk mengaktivasi DoubleLocker tanpa sadar.
Setelah aktif, ransomware akan mengenkripsi data yang ada di smartphone Android. Smartphone pun tak bisa dibuka karena dilindungi PIN baru.
Setelah data tersandera, ransomware DoubleLocker ini menyodorkan notifikasi berisi alasan mengapa mereka harus membayar untuk dapat mengakses kembali datanya, sebagaimana rangkuman dari TechTimes.
Pertama, hacker telah memanipulasi PIN pada perangkat Android yang menghalangi penggunanya untuk mengakses data. Kedua, hacker telah mengenkripsi semua data pada penyimpanan perangkat utama dengan menggunakan algoritma enkripsi Advanced Encryption Standard (AES).
Apa yang harus dilakukan jika perangkat kita terserang ransomware ini? Pengguna Android yang menjadi korban ransomware ini hanya memiliki waktu 24 jam untuk membayar 0.0130 bitcoin atau 73.38 dollar AS (sekitar Rp 1 juta). Ransomware DoubleLocker belum dilaporkan beredar di Indonesia.
Namun, ada cara lain selain harus membayar tebusan tersebut. Cukup dengan melakukan reset ke sistem awal, infeksi ransomware DoubleLocker ini akan hilang. Meski begitu, data yang dimiliki akan terhapus permanen. Oleh karena itu, untuk mencegah data hilang, jangan lupa untuk back-up data secara berkala.
Semoga Bermanfaat.
14 Responses to "Ransomeware DoubleLock Mengincar Android, Buruan Amankan Datamu"
gile ternyata smpe android jga ne virus
Apakah sama kasusnya seperti di pc itu gan?bahaya juga kalau android juga diintai
Thanks infonya gan, jadi harus hati hati lagi nih
waduh serem juga ya om thanks om informasinya
Waduh bahaya juga tuh. Mesti hati2 gan..
di beri waktu 24 jam gan?? klo lebih dari itu efeknya apa ?
android itu kernel linux gan, tiap aplikasi punya library nya sendiri,
wah serem banget itu gan yg ransomware aja udh ngeri nihh
sudah banyak gan sebenarnya virus Android,.. tapi masih kurang banyak yang tau jenis virusnya
hampir sama gan,.. iya gan,.. sebenernya ada yang lebih sadis lagi dari ransomeware ini gan.
iya gan,.. beberapa aplikasi di Playstore juga sudah ada yang terindikasi etempelan virus.
iya gan,.. jangan mudah percaya pada update aplikasi. apalagi bukan dari Playstore
memang harus hati" gan,.. no system is save,..
dia hanya mengenkripsi system dengan menggunakan sebuah PIN,.. sebenernya di hard reset sudah hilang ransomewarenya tapi data data kita bisa ilang semua gan.
sebenernya ada yang lebih mengerikan dari ini gan,.. tapi belum terlalu banyak penyebarannya.
Posting Komentar